Pada tahun 2025, dinamika ekonomi global tidak lagi hanya ditentukan oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Uni Eropa. Negara-negara berkembang kini memainkan peran yang semakin penting dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi dunia, terutama di tengah berbagai tekanan global yang masih terus berlanjut.
Pasca pandemi COVID-19, peta ekonomi dunia mengalami pergeseran signifikan. Ketegangan geopolitik, perlambatan perdagangan global, dan percepatan transisi teknologi mendorong perusahaan multinasional untuk mencari alternatif yang lebih efisien dan aman dalam menjalankan bisnisnya. Di sinilah negara-negara berkembang mulai mendapat sorotan.
Manfaat Relokasi Industri
Salah satu tren terbesar adalah relokasi rantai pasok. Ketika perusahaan mulai mengurangi ketergantungan pada satu negara produsen utama seperti Tiongkok, negara-negara seperti Vietnam, Indonesia, Meksiko, dan India menjadi alternatif utama untuk investasi. Hal ini dikenal sebagai strategi “China+1”.
Vietnam, misalnya, telah menarik sejumlah besar investor asing di bidang manufaktur elektronik, sementara Indonesia mencatat lonjakan investasi di sektor energi dan logistik. Ketersediaan tenaga kerja, insentif fiskal, dan stabilitas politik menjadi faktor utama yang membuat negara berkembang menjadi tujuan yang kompetitif.
Teknologi dan Inovasi: Peluang dan Tantangan
Meski peluang besar tersedia, negara berkembang juga menghadapi tantangan besar dalam mengejar transformasi digital dan inovasi teknologi. Tanpa infrastruktur yang memadai dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, negara-negara ini bisa tertinggal di era ekonomi berbasis teknologi tinggi.
Namun, sejumlah inisiatif mulai menunjukkan hasil positif. India, melalui program “Digital India”, berhasil memperluas akses layanan digital ke jutaan penduduk. Di Afrika, fintech menjadi solusi utama untuk layanan keuangan inklusif. Negara-negara ini mulai menunjukkan bahwa inovasi bisa tumbuh dari kebutuhan dasar masyarakat, bukan hanya dari kemajuan teknologi tinggi.
Pertumbuhan yang Inklusif dan Berkelanjutan
Isu keberlanjutan juga menjadi bagian penting dalam arah kebijakan negara berkembang. Banyak dari mereka berada di garis depan dampak perubahan iklim, tetapi juga memiliki potensi besar dalam energi terbarukan. Investasi pada tenaga surya, angin, dan bioenergi meningkat pesat di beberapa wilayah seperti Asia Tenggara dan Amerika Latin.
Namun, agar pertumbuhan tetap berkelanjutan, pemerintah perlu menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan perlindungan lingkungan dan keadilan sosial. Korupsi, kesenjangan pendapatan, dan kualitas pendidikan masih menjadi tantangan jangka panjang cip138 .
Penutup
Negara berkembang bukan lagi sekadar “penonton” dalam arus besar ekonomi global. Mereka kini menjadi bagian penting dari solusi terhadap tantangan ekonomi dunia, baik sebagai produsen, pasar, maupun mitra inovasi. Dengan strategi yang tepat, negara-negara ini dapat mengubah tekanan global menjadi peluang kemajuan yang inklusif dan berkelanjutan.
Ke depan, kolaborasi antara negara maju dan berkembang akan menjadi kunci dalam menciptakan tatanan ekonomi global yang lebih adil, tangguh, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Comments on “Peran Negara Berkembang dalam Dinamika Ekonomi Global 2025”